Sabtu, 21 Agustus 2010

Sebuah Tanya_Soe Hok Gie

Jumat, 23 April 2010

 

Selasa, 1 April 1969

 

Sebuah Tanya

 

akhirnya semua akan tiba

pada suatu hari yang biasa

pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

 

apakah kau masih berbicara selembut dahulu

memintaku minum susu dan tidur yang lelap?

sambil membenarkan letak leher kemejaku

 

(kabut tipis pun turun pelan-pelan

di lembah kasih, lembah mandalawangi

kau dan aku tegak berdiri

melihat hutan-hutan yang menjadi suram

meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

 

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu

ketika kudekap kau

dekaplah lebih mesra, lebih dekat

 

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi

kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya

kau dan aku bicara

tanpa kata, tanpa suara

ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

 

apakah kau masih akan berkata

kudengar derap jantungmu

kita begitu berbeda dalam semua

kecuali dalam cinta

 

(hari pun menjadi malam

kulihat semuanya menjadi muram

wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara

dalam bahasa yang kita tidak mengerti

seperti kabut pagi itu)

 

manisku, aku akan jalan terus

membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan

bersama hidup yang begitu biru

*puisi ini bener-bener enak di dengar, aplagi kalo Nicholas Saputra yang bawain tu puisi ditambah iringan lagu Cahaya Bulan,,humm...mantapz...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar