Sabtu, 21 Agustus 2010

Tulisanku

Rabu, 28 April 2010

 

kayak kuis iseng-iseng berhadiah,, barusan aku iseng ngetik gusti_windra di search engineny mbah google… eh,, muncul beberapa pilihan, salah satunya tulisan di blog lamaku

isinya tentang hasil karyaku yang dimuat di Koran,, padahal cuma tugas bikin surat pembaca doang,,hehe

nih dy hasil tulisanku yang sempet dimuat di surat kabar

Selasa,  24 Juni 2008 00:03 WIB

Mari Budayakan Batik Sedini Mungkin

Beberapa hari yang lalu, saya mengunjungi beberapa pusat perbelanjaan seperti Plaza Atrium Senen, Mal Ambassador, dan ITC Kuningan. Pertama kali menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan tersebut, saya merasakan ada aura yang berbeda dengan kondisi saat terakhir saya berkunjung ke sana. Bukan karena ada artis Ibu Kota, melainkan karena hampir semua gerainya menjual produk bermotif batik. Mulai dari baju, tas, sepatu, sandal, topi, rok, hingga gantungan ponsel semuanya bermotif batik. Harganya yang cukup terjangkau membuat daya tarik masyarakat meningkat. Tidak hanya ibu-ibu dan orang dewasa, tetapi juga gadis-gadis remaja
pun seakan terhipnosis oleh keindahan produk bermotif batik di pusat-pusat perbelanjaan tersebut.

Selain itu, respons positif yang diberikan masyarakat membuat batik menjadi komoditas yang populer akhir-akhir ini. Motif batik yang asli dari budaya Indonesia membuat orang-orang senang memakainya. Dengan kata lain, ada perasaan yang berbeda saat menggunakan produk-produk bermotif batik. Bahagia bercampur bangga akan budaya Tanah Air Indonesia.

Bisa dikatakan, hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengatakan pada dunia bahwa batik memang asli budaya Indonesia. Saya mengharapkan batik tidak hanya menjadi tren musiman yang populer cuma sesaat lalu hilang bak ditelan bumi. Hal itu dapat kita
atasi dengan meningkatkan kreativitas agar produk-produk batik tetap digemari masyarakat. Untuk itu, batik tidak hanya menjadi tren yang pasang surut. Selain itu, pemerintah dapat turut andil dalam memopulerkan batik. Salah satunya dengan cara membuat aturan yang ditujukan kepada seluruh instansi pemerintah dan swasta untuk mengenakan seragam bermotif batik pada hari tertentu. Tujuannya untuk menunjukkan jati diri batik sebagai budaya khas Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Mari kita jaga dan lestarikan budaya Indonesia agar tak hilang dimakan waktu.

Nur Hafizah Agustina
Mahasiswa STIS
Gusti_windra@yahoo.com

*Pekan Raya Jakarta
Toilet dan Mushalla Seadanya
isinya..

Selasa, 01 Juli 2008

PEKAN RAYA JAKARTA

Toilet dan Mushala Seadanya

Saya mengunjungi Jakarta Fair di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Ahad (22/6) kemarin. Saya merasa sangat kecewa dengan fasilitas yang ada di arena PRJ, khususnya di gedung pusat niaga. Saat saya pergi ke toilet, ternyata kamar kecil yang tersedia hanya ada dua. Padahal, ruangan itu cukup luas seharusnya bisa dibangun tiga atau empat kamar kecil. Ironis jika kita bandingkan dengan jumlah pengunjung Jakarta Fair yang membludak.

Saya juga merasa sangat kecewa dengan fasilitas mushala di gedung pusat niaga lantai tiga, tepatnya mushala yang berada di belakang Matahari Department Store. Tempat wudhu yang disediakan hanya ada satu. Itu artinya tidak ada tempat wudhu yang
terpisah antara pria dan wanita. Hal ini membuat saya dan pengunjung lainnya merasa terganggu. Bukan hanya itu, mushalanya pun tidak memiliki pembatas antara pria dan wanita. Belum lagi bentuk ruangan yang kecil membuat kami harus mengantre ketika hendak melaksanakan ibadah.

Hal yang serupa juga saya temukan di mushala lantai dua gedung pusat niaga. Bedanya, mushala antara wanita dan pria terpisah. Namun, terdapat kejanggalan di mushala khusus wanita di lantai dua. Mushola tersebut berada tepat di depan lift barang. Hal ini pastinya sangat mengganggu aktivitas ibadah para pengunjung. Karena, banyak orang yang keluar masuk lift. Bukankah ibadah merupakan hak asasi manusia yang patut didahulukan. Tetapi, mengapa hal kecil seperti ini tidak diutamakan.

Saya sangat mengharapkan Pemprov DKI beserta pihak-pihak terkait dapat segera mengatasi masalah ini. Semoga masalah ini dapat menjadi pelajaran yang bisa membuat kota Jakarta menjadi kota yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Nur Hafizah Agustina
Jl. Kebon Sayur 1  Bidara Cina, Jatinegara Jakarta Timur

  *Nada Sambung Pribadi Gratis,Sedot Pulsa
diterbitin di Media Indonesia tgl 3 juli(hari ini..) ‘n Bisnis Indonesia tgl 2 juli(kemaren…)..

humm,,ga sia-sia aku punya dosen kayak pak Sam. setidaknya karena tugasnya namaku bisa terpampang di surat kabar..hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar